Cara menentukan jenis poliakrilamida

Seperti yang kita ketahui, berbagai jenis poliakrilamida memiliki jenis pengolahan limbah dan efek yang berbeda pula. Jadi, poliakrilamida adalah partikel putih, bagaimana cara membedakannya?

Ada 4 cara sederhana untuk membedakan model poliakrilamida:

1. Kita semua tahu bahwa poliakrilamida kationik adalah yang termahal di pasaran, diikuti oleh poliakrilamida non-ionik, dan terakhir poliakrilamida anionik. Dari harganya, kita dapat membuat penilaian awal tentang jenis ionnya.

2. Larutkan poliakrilamida untuk mengukur nilai pH larutan. Nilai pH yang sesuai untuk setiap model berbeda-beda.

3. Pertama, pilih produk poliakrilamida anionik dan poliakrilamida kationik, lalu larutkan secara terpisah. Campurkan larutan produk poliakrilamida yang akan diuji dengan kedua larutan PAM. Jika bereaksi dengan produk poliakrilamida anionik, berarti poliakrilamida bersifat kationik. Jika bereaksi dengan kation, berarti produk PAM bersifat anionik atau non-ionik. Kelemahan metode ini adalah tidak dapat mengidentifikasi secara akurat apakah produk tersebut merupakan poliakrilamida anionik atau non-ionik. Namun, berdasarkan waktu pelarutannya, anion larut jauh lebih cepat daripada non-ion. Umumnya, anion larut sempurna dalam satu jam, sedangkan non-ion membutuhkan waktu satu setengah jam.

4. Berdasarkan percobaan limbah, kita semua tahu bahwa poliakrilamida kationik (PAM) umumnya cocok untuk suspensi bermuatan negatif yang mengandung zat organik; PAM anionik cocok untuk suspensi bermuatan positif yang lebih tinggi dan partikel tersuspensi kasar (0,01-1 mm), dengan pH netral atau alkalin yang larut; poliakrilamida non-ionik (PAM) cocok untuk pemisahan padatan tersuspensi dalam keadaan campuran organik dan anorganik, serta larutan asam atau netral. Gumpalan yang terbentuk oleh poliakrilamida kationik berukuran besar dan padat, sedangkan gumpalan yang terbentuk oleh anion dan non-ion berukuran kecil dan tersebar.

Cara menentukan jenis poliakrilamida


Waktu posting: 27-Okt-2021